Tuesday, March 27, 2007

Anggur Turunkan Kolesterol


Minuman anggur atau wine seringkali memiliki konotasi sebagai minuman yang memabukkan. Padahal tidak selalu demikian kenyataannya. Jika tidak diminum secara berlebihan, anggur punya khasiat baik bagi kesehatan.

Tetapi dalam pemakaian yang wajar, minuman anggur, khususnya anggur merah, bisa membuat tubuh lebih berenergi. Banyak riset ilmiah yang menemukan bukti, mengonsumsi anggur secara teratur, sejauh tidak ada kelainan derita tubuh semacam gangguan ginjal, dapat menurunkan kadar kolesterol jahat atau LDL (Low Density Lipoprotein) dan menjaga kadar kolesterol baik HDL (High Density Lipoprotein).

Studi tentang minuman dari buah anggur telah dimulai sejak abad ke-19 yang dipelopori mikrobiolog Prancis, Louis Pasteur. "Minuman anggur adalah minuman paling higienis". demikian ungkap Pasteur meyakinkan.

Karenanya, dengan meminum anggur merah secara teratur dan proporsional, dapat membantu menurunkan kolesterol dalam darah, sehingga nantinya dapat membantu memerangi penyumbatan pembuluh darah dan serangan jantung. Pada studi lain dilaporkan, minuman ini juga mampu membunuh bakteri penyebab keracunan pada makanan dan penyakit diare akibat over populasi bakteri "jahat" dalam lambung dan usus.

http://www.orienta.co.id/kesehatan/tipssehat/detail.php?id

=6276&PHPSESSID=4f28492330456d9c0845c51c970cf3e4


Anggur Merah Juga Berkhasiat Perpanjang Usia


Manfaat anggur merah bagi kesehatan sudah sering diulas. Kini, dalam laporannya di jurnal Nature, David Sinclair, peneliti dari Harvard Medical School di Boston, Amerika Serikat, melaporkan bahwa kandungan yang membuat anggur merah dikenal sebagai minuman yang menyehatkan, juga menyimpan rahasia yang membuat mahluk hidup bisa berusia lebih panjang.

Sinclair yang melakukan penelitian bersama tim dari University of Connecticut dan Brown University di Rhode Island mendapati bahwa reveratrol yang terdapat dalam buah anggur merupakan zat yang penting untuk mempertahankan usia. Menurut Sinclair, temuan ini memungkinkan orang dapat menelan sejenis pil yang terbuat dari zat itu supaya bisa hidup lebih sehat dan panjang usia.

"Kami menemukan zat kimia yang bisa memperpanjang usia hidup setiap organisme yang kami beri zat itu. Kami berharap akan segera memahami inti molekul dari zat yang bisa menyembuhkan penyakit akibat penuaan ini, sehingga suatu saat kita dapat menaruhnya di kue yang kita makan," katanya.

Adanya molekul yang dikenal sebagai protein sejenis Sir2 atau sirtuin memang sudah dikenal oleh para ilmuwan. Molekul ini bisa ditemukan pada semua mahluk, mulai dari bakteri hingga manusia. Dalam diet kalori terbatas, molekul ini berperan memberi efek antipenuaan.

"Kami sedang mencari molekul yang bisa selalu mengaktifkan protein sirtuin," ujar Sinclair. "Ajaib, kami menemukan molekul ini terdapat pada anggur merah yang selama ini dikenal memberi manfaat bagi kesehatan."

Tahun lalu Sinclair melaporkan resveratrol memperpanjang daur hidup ragi. Kini ia sudah mencobanya pula pada lalat-lalat kecil dan ulat pemakan buah. Keduanya memiliki banyak proses biologis dasar yang sama dengan manusia. "Saat kami memberi ini pada binatang, mereka menjadi lebih sehat selalu aktif, dan masa hidupnya lebih lama," papar Sinclair.

Menurut Sinclair, lalat buah yang kecil merupakan binatang yang cukup kompleks untuk menjawab pertanyaan tentang fertilitas dan pertambahan berat badan. Pemberian diet kalori memperlihatkan binatang semisal anjing dan monyet sanggup hidup lebih panjang meski mereka lalu menjadi malas dan kehilangan kesuburan. "Tapi, lalat-lalat kecil ini bukannya kehilangan kesuburan, mereka malah menghasilkan banyak telur setiap hari," ujarnya.

Sinclair memang memiliki kepentingan pribadi atas penelitian yang ia lakukan. Saat ini ia telah mendirikan perusahaan untuk mengeksploitasi temuannya yang disebut Sirtris. Ia telah mengembangkan pula sebuah produk yang disebut Longevinex, dengan mengonsentrasikan reveratrol menjadi sebuah pil. Ia kini sedang mencoba kandungan yang ia temukan itu pada tikus, binatang yang secara biologis dianggap lebih dekat pada manusia. "Bila ini berhasil bekhasiat pada tikus, saya akan yakin akan berkhasiat juga pada manusia," katanya.

Sinclair menambahkan, nanti ia tidak akan menjual pil semata-mata untuk memperpanjang usia. "Orang sering takut usianya bertambah panjang karena khawatir akan menjadi penghuni rumah jompo. Padahal, apa yang sedang kami lakukan adalah menemukan molekul yang berpotensi meningkatkan kesehatan manusia, bukan sekedar menambah panjang usia mereka," sebutnya.

http://www.orienta.co.id/kesehatan/tipssehat/detail.php?id

=6449&PHPSESSID=4f28492330456d9c0845c51c970cf3e4

Buah Anggur Segar sebagai Bahan Masakan


Buah Anggur tidak hanya dapat dimakan langsung. Anda juga dapat menikmati kesegarannya sebagai salah satu bahan untuk memasak.

ANGGUR tidak hanya terbatas sebagai sajian buah di atas meja atau di dalam lemari pendingin saja. Buah dari tanaman merambat ini juga dapat diolah menjadi salah satu bahan memasak. Rasanya tetap enak dan tidak akan mengurangi kadar vitamin yang dikandungnya.

Anggur sangat baik untuk meningkatkan energi tubuh. Mereka merupakan bahan yang sangat baik untuk ginjal dan hati, serta kaya akan senyawa yang mencegah pembentukan kanker. Anggur juga baik untuk mencegah serangan jantung, kejang otot, kelelahan, infeksi virus, dan pembentukan lubang pada gigi.

Anggur bisa dimasak menjadi beberapa masakan, di antaranya bumbu sapi lada pedas, sambal salsa mangga, halibut dengan sambal salsa anggur segar, tart anggur renyah udang pasta orzo dan salad anggur, serta masih banyak lagi yang lainnya.

Salah satu supplier yang menyediakan anggur di berbagai tempat adalah California Table Grapes Commision. Menurut Endah Dwi Ekowati dari Prisma PR untuk Grapes from California di Indonesia, anggur-anggur tersebut bisa Anda peroleh di supermarket di kota-kota besar di Indonesia. ”Makan buah anggur ternyata banyak manfaatnya, di samping itu juga bisa dimasak menjadi pelengkap bumbu masakan,” tambahnya.

Anggur yang bergizi tinggi dan kaya dengan beragam vitamin merupakan satu jenis makanan penting. Sekitar 20%–25% isinya adalah gula, yang dapat dengan cepat masuk ke dalam aliran darah. Karena itu, anggur baik untuk mereka yang banyak menggunakan kegiatan fisik dan mental. Sebab, buah ini dapat menghilangkan rasa penat dan menggempur anemia.

Banyak sekali kandungan besi dan gula di dalam buah anggur yang juga mempergiat produksi darah. Ini dapat menjadi obat bagi penderita penyakit liver, ginjal, dan sistem pencernaan. Anggur merangsang berfungsinya ginjal dan membantu mengeluarkan ampas-ampas tubuh seperti urea.

Dengan mengeluarkan air yang berlebihan dari tubuh, anggur dapat menurunkan tekanan darah. Para penderita bisul (ulcer) perut, sakit maag, radang persendian, radang usus kecil, rematik, dan mereka yang keracunan juga dianjurkan untuk mengonsumsi jus buah anggur.

Selain itu, anggur juga dapat menguatkan organ jantung, dan berfungsi untuk menyembuhkan bronkitis dan batuk. Guna lainnya adalah meningkatkan kecantikan kulit karena anggur dapat membersihkan darah.

Karena anggur meningkatkan produksi air susu, ibu yang menyusui juga dianjurkan untuk minum jus buah anggur. Sejumlah unsur kimia yang terdapat dalam buah anggur dapat mengurangi kemungkinan terjangkitnya kanker kulit.

Biji anggur juga mengandung komponen flavanoid dan antioksidan seperti vitamin E atau C seperti dalam buah dan sayuran lainnya. Jumlahnya juga sangat berpotensi untuk menyembuhkan. Berbagai khasiat yang terdapat dalam buah anggur tentu membuat Anda ingin mencobanya dalam masakan Anda. Selamat mencoba.

Menekan Pertumbuhan Sel kanker

DALAM laporan penelitian Shiuan Chen PhD dari Beckman Research Institute of The City of Hope, jus anggur ditemukan berhasil menekan pertumbuhan sel kanker. Caranya dengan mencegah sintesa hormon estrogen yang berperan besar dalam perkembangan kanker payudara.

Melalui tes laboratorium, jus anggur terbukti mampu menghentikan produksi hormon estrogen dalam sel. Penelitian ini menggunakan tikus yang ditanami sel tumor. Hasilnya menunjukkan tikus yang diberi 0,5 ml jus anggur selama lima minggu, ukuran tumornya hanya sepertiga dari tikus yang tidak diberi jus anggur.

Adapun penelitian tahun lalu menunjukkan bahwa ekstrak anggur merah (bukan anggur putih) mengandung senyawa yang sama dengan senyawa yang ada di jus anggur. Tentu dengan kegunaan sama yaitu dapat menekan pembentukan estrogen.

Anggur merah diketahui mempunyai kandungan senyawa fenol yang lebih tinggi dari anggur putih. Fenol mempunyai efek kardioprotektif (flavonoid) yang merupakan antioksidan yang sangat kuat. Flavonoid dapat mencegah oksidasi LDL 20 kali lebih kuat dari vitamin E. Senyawa tersebut terbukti mempunyai efek biologis yang sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, serta merangsang produksi oksidasi nitrit yang dapat melebarkan pembuluh darah dan juga menghambat pertumbuhan sel kanker.

Pada saat fermentasi anggur merah, senyawa flavonoid yang kompleks ini terurai sehingga mudah diserap tubuh ketimbang dalam bentuk buah segar. Adanya alkohol sebanyak 10% dalam anggur membuat kandungan flavonoid stabil.

Menurut penelitian Agricultural Research Service, US Department of Agriculture, persenyawaan kedua yang terkandung dalam anggur cukup menjanjikan untuk mencegah kanker. Penelitian ini dilakukan oleh Agnes Rimando dari Natural Products Utilization Research Unit, Oxford, Mississippi.

Dalam penelitian tersebut, Rimando melaporkan bahwa senyawa yang disebut pterostilbene (terro-STILL-bien) memiliki kemampuan mencegah kanker yang sama dengan yang ditemukan pada resveratrol, senyawa lain dalam buah anggur. Pterostilbene juga menunjukkan daya hambat yang kuat melawan kanker payudara dalam sel. Meski demikian, hal ini harus diteliti lebih lanjut dan diujicobakan kepada manusia.

Menarik untuk melihat pengalaman Fred Wortman dari Georgia yang telah mencoba jus anggur untuk mengobati kanker ususnya. Pengalamannya tersebut dipublikasikan di media The Independence. Ia menjelaskan, pengobatan itu dilakukan dengan minum jus anggur di pagi hari. Tidak makan apa-apa sampai siang hari. Dia meminum beberapa teguk setiap 10 sampai 15 menit sekali.

Setelah pukul 12.00 siang, makan seperti biasa. Tapi tidak makan apa-apa setelah pukul 20.00 malam. Karena makanan dapat menghilangkan zat-zat penyembuh yang terkandung dalam anggur. Ia melakukan hal ini setiap hari sampai sekitar dua minggu dalam satu bulan. Pengobatan dengan jus anggur ini dilaporkan efektif hampir 100%.

Sebelumnya, anggur merah diduga mencegah penyakit jantung koroner. Hal ini dimungkinkan karena kandungan flavonoid-nya. Di Prancis, jumlah penderita jantung koroner lebih kecil dibandingkan negara Eropa lain atau Amerika. Padahal mereka mengonsumsi lemak dan merokok lebih banyak serta kurang bergerak. Para peneliti mengaitkannya dengan kebiasaan orang Prancis yang menyukai anggur merah. (berbagai sumber/lenny handayani)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/food/buah-anggur-segar-sebagai-bahan-masakan.html


Monday, March 26, 2007

Anggur Merah Baik untuk Jantung?


Penyakit jantung sampai saat ini merupakan penyakit yang banyak diderita dan menyebabkan kematian di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, penyakit sirkulasi (jantung dan pembuluh darah) menempati urutan tertinggi sebagai penyakit penyebab kematian di Indonesia (26,4%). Persentase ini meningkat dibandingkan SKRT sebelumnya (SKRT 1995: 19%; SKRT 1992: 9,9%). Di Amerika Serikat sekarang ini, sekitar 12,6 juta orang mengalami penyakit jantung dan 25% dari seluruh rakyatnya memiliki minimal satu faktor risiko penyakit jantung.

Salah satu gangguan sirkulasi yang banyak terjadi dan ditakuti adalah penyakit jantung koroner (PJK/coronary artery disease). Penyakit jantung koroner terdiri atas angina pektoris dan infark jantung, biasanya disebabkan oleh aterosklerosis pada pembuluh darah jantung. Aterosklerosis secara harfiah berarti lemak yang mengeras. Proses aterosklerosis terjadi melalui beberapa tahap.

Kejadian awal yang berperan pada aterosklerosis adalah kerusakan/disfungsi endotel (sel pelapis sisi dalam pembuluh darah jantung) dan tingginya kadar lemak Low Density Lipoprotein (LDL). Kolesterol LDL merupakan jenis kolesterol "jahat" yang menumpuk di lapisan dalam (tunika intima) dan teroksidasi.

Kerusakan endotel memungkinkan LDL masuk ke pembuluh darah. LDL yang teroksidasi akan merangsang/menarik sel darah putih menuju lapisan pembuluh darah tersebut. Makrofag, sejenis sel darah putih, ditarik oleh Monocyte Chemotactic Protein-1 dan kemudian menjadi sel busa. Dengan demikian, terjadi semacam reaksi radang pada daerah tersebut. Adanya HDL (kolesterol "baik") dapat menghambat oksidasi LDL.

Di pihak lain, sel-sel otot polos pada tunika media akan bertambah banyak. Sel otot ini memproduksi sejenis zat protein (matriks) yang melapisi aterosklerosis. Semua ini membuat lapisan dalam pembuluh koroner menjadi lebih tebal.

Penebalan lapisan dinding jantung ini, yang terdiri atas lemak, sel busa, sel otot, dan matriks, menyebabkan penyempitan pembuluh darah jantung. Penyempitan ini menyebabkan aliran darah yang mengandung makanan untuk jantung berkurang. Otot jantung kekurangan oksigen dan terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen dan suplai oksigen ke jantung. Hal ini menimbulkan rasa nyeri, disebut angina pektoris, yang khas jantung, seperti: rasa tidak enak di dada tengah/kiri, seperti tertekan, diperas, panas atau baal. Nyeri dapat menjalar ke leher, lengan kiri, punggung, atau ulu hati. Angina dapat dicetuskan oleh aktivitas fisik, stres, perubahan suhu, dan lainnya, serta biasanya hilang dengan istirahat atau makan obat golongan nitrat.

Sumbatan aterosklerosis bersifat rentan untuk pecah. Bila sumbatan tersebut pecah akan terjadi reaksi pembekuan darah (trombosis) sehingga terbentuk bekuan darah yang menambah tebal sumbatan. Reaksi trombosis ini melibatkan platelet (sel pembeku darah) yang teraktivasi dan faktor-faktor pembekuan darah. Akibatnya derajat sumbatan meningkat, bahkan bisa sampai menyumbat total. Pada sumbatan yang tidak total dapat timbul angina pektoris yang tidak stabil. Serangan jenis ini biasanya lebih berat, lebih lama, dan dapat timbul akibat aktivitas fisik yang lebih ringan. Bila terjadi sumbatan total, sel otot jantung dapat mati/infark (infark miokard akut), yang menimbulkan rasa nyeri yang amat sangat. Selain itu, nyeri tidak harus dicetuskan aktivitas fisik atau stres, durasi lebih lama, dan tidak hilang dengan cara biasa.

Faktor risiko dan pencegahan
Terdapat dua jenis faktor risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner akibat aterosklerosis, yaitu yang dapat diubah (modifiable) dan menetap (nonmodifiable). Faktor yang tidak dapat diubah adalah usia, jender, etnis, dan genetik. Adapun faktor risiko modifiable adalah kadar kolesterol total, LDL, HDL, tekanan darah tinggi, obesitas/kegemukan, kurangnya aktivitas fisik, diabetes melitus, dan merokok. Kini mulai dikenal faktor risiko baru untuk penyakit jantung koroner, seperti kadar homosistein, CRP (C-Reactive Protein), serta apolipoprotein A-1 dan B.

Melihat faktor risiko modifiable dan proses yang mengakibatkan penyakit jantung koroner, maka terdapat beberapa langkah pencegahan terhadap penyakit jantung tersebut. Pada tahun 2002, American Heart Association (AHA) menetapkan berbagai cara pencegahan tersebut, yaitu: 1) memperbaiki kadar kolesterol. 2) menormalkan tekanan darah; 3) olahraga minimal 30 menit, minimal tiga hari seminggu; 4) makanan sehat dan rendah lemak; 5) stop merokok; 6) menjaga berat badan normal; 7) aspirin dosis rendah pada kelompok risiko tertentu; 8) menormalkan kadar gula darah.

Fenomena anggur merah
Pada upaya pencegahan melalui makanan terdapat fenomena yang masih terus diteliti dan menjadi perhatian dalam beberapa tahun ini. Terdapat perkiraan bahwa mengonsumsi anggur merah (red wine) dapat mencegah penyakit jantung koroner. Perkiraan atau hipotesis ini bermula dari French Paradox. Angka kematian akibat jantung di Perancis lebih rendah daripada Amerika, padahal masyarakat Perancis mengonsumsi mentega dan makanan berlemak lebih banyak daripada Amerika. Rata-rata tekanan darah dan kadar kolesterol masyarakat Perancis juga lebih tinggi daripada Amerika. Tampaknya ini berhubungan dengan kebiasaan masyarakat Perancis yang mengonsumsi red wine setiap hari.

Berbagai penelitian kemudian dilakukan untuk mengetahui kandungan apakah yang bermanfaat pada minuman anggur, berapa besar dosis yang diperlukan sehingga bermanfaat bagi jantung, dan bagaimana mekanismenya. Adanya kandungan alkohol pada red wine memberi hipotesis bahwa alkohol inilah yang berperan. Banyak penelitian prospektif menunjukkan hubungan terbalik antara konsumsi alkohol secara ringan-menengah(60 ml/hari) dengan PJK, namun hal tersebut dapat bias karena juga dipengaruhi gaya hidup dan diet yang berbeda. Sebagian penelitian mengatakan, alkohol meningkatkan HDL, namun belum ada uji klinis yang memastikan bahwa alkohol dapat meningkatkan HDL. Penelitian menggunakan etanol murni menunjukkan bahwa etanol dapat menghambat agregasi/pengumpulan platelet yang berperan pada penyakit jantung koroner. Namun, kemampuan tersebut lebih besar pada red wine daripada etanol murni sehingga terdapat zat lain yang lebih berperan untuk menghambat agregasi platelet. Bir, minuman anggur putih (white wine), dan minuman beralkohol lainnya lebih sedikit, bahkan gagal untuk menghambat agregasi platelet.

Perkiraan zat pada red wine yang bermanfaat adalah flavonoid. Flavonoid merupakan zat seperti vitamin yang terdapat alamiah pada tanaman, termasuk teh, buah, dan sayur. Pada anggur, flavonoid terutama terdapat pada kulitnya. Steine (Circulation, 1999, vol.100) dan banyak peneliti lain mengungkapkan bahwa flavonoid bersifat anti-oksidan sehingga dapat menghambat oksidasi LDL pada dinding pembuluh koroner. Manfaat lain flavonoid adalah menghambat platelet yang berperan pada aterosklerosis. Menurut Folt dari Universitas Wisconsin, tampaknya terdapat flavonoid tertentu pada red wine yang dapat menghambat aktivitas platelet, seperti quercetin, rutin, kaempferol, apigenin, dan amentoflavon. Buah lain, seperti jeruk, yang juga mengandung flavonoid tidak dapat menghambat agregasi platelet. Faktor-faktor lain yang berperan pada aterosklerosis juga dipengaruhi oleh flavonoid pada anggur, seperti menghambat pembelahan sel otot polos pembuluh darah, memperbaiki fungsi endotel, dan menghambat ekspresi Monocyte Chemotactic Protein-1 (MCP-1). Dengan demikian, flavonoid pada red wine tampaknya memberi efek negatif pada aterosklerosis melalui berbagai mekanisme.

Flavonoid juga ditemukan pada buah anggur ungu sehingga mengonsumsi jus/sari anggur ungu juga dapat memberi efek perlindungan bagi jantung. Biji anggur sebaiknya diikutsertakan dalam membuat jus, mengingat sepertiga kandungan flavonoid terdapat pada biji. Meskipun demikian, beliau berpesan agar pasien diabetes berhati-hati terhadap kandungan gula dari jus tersebut.

Adanya efek ini pada buah anggur, seperti pada red wine, sangat menguntungkan mengingat efek samping dari alkohol yang berbahaya dan dapat berdampak adiktif dapat dihindari. Meskipun demikian, belum ada pernyataan yang memastikan hubungan antara anggur dan pencegahan PJK. Penelitian uji klinis berskala besar secara acak masih perlu banyak dilakukan. Oleh karena itu, konsumsi anggur untuk tujuan ini, terutama red wine, belum direkomendasikan resmi, termasuk oleh AHA. Khusus untuk red wine, orang yang belum mengonsumsi wine tidak direkomendasikan meminumnya untuk tujuan pencegahan PJK. Bagi yang telah biasa minum, tidak boleh melebihi 60 ml/hari.

(Andria Priyana Dokter, Tinggal di Jakarta)

Thursday, March 1, 2007

Apel Pertahankan Daya Ingat


Makan 2-3 buah apel sehari, atau minum jusnya, bisa membantu otak tetap dapat berfungsi dengan baik, sehingga kita pelupa. Senyawa antioksidan dalam apel, khususnya vitamin C dan kuersetin (quercetin), mencegah kerusakan memori dan fungsi otak yang diakibatkan stres oksidatif.

Stres oskidatif bukanlah stres pikiran, tetapi suatu kondisi keterbatasan asupan antioksidan. Hal ini membuat tubuh kita tidak mampu menetralkan radikal bebas, yang menjadi pemicu sederet penyakit, dari katarak hingga kanker.


Serba Sehat dari Apel
An apple a day keeps the doctor away. Ungkapan kuno yang selalu aktual itu bukan sekadar kata-kata. Manfaat apel senyatanya memang luar biasa. Itu karena buah ini mengandung sejumlah vitamin, mineral, serat, serta kaya antioksidan. Jadi jangan tunda untuk makan sebuah apel setiap hari.

Manfaat apel sudah dikenal sejak zaman Romawi. Pada masa itu, apel kerap digunakan sebagai bahan pencuci alat perncernaan. Hal itu disebabkan adanya asam tartar pada apel. Asama tartar ini dapat menghambat pertumbuhan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri dalam saluran pencernaan.

Banyak manfaat lain yang juga didapat dari sebuah apel. Penelitian menunjukkan bahwa apel mempunyai kadar quercetin yang cukup tinggi. Tingginya kadar quercetin disebutkan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dalam darah. Hal ini dapat mengurangi kadar kolesterol LDL yang bisa merusak aliran darah.

Selain itu, tingginya quercetin membuat orang yang mengonsumsinya beresiko lebih rendah mendapat penyakit jantung dan stroke. Menurut para ahli, quercetin juga mempunyai efek antiaterosklerosis dan antitrombosis.

Kandungan quercetin itu dikatakan dapat menghambat jenis kanker tertentu. Perokok oleh para ahli dianjurkan untuk banyak mengonsumsi apel. Ini karena apel yang kaya flavonoid dan quercetin, dapat mencegah terjadinya kerusakan dinding pembuluh darah yang disebabkan tembakau. Tambahan lagi, dalam pengolahan Cina, apel mempunyai efek pendingin bagi paru-paru.

Serat larut air pada apel yang disebut pektin juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Pektin mampu mengikat asam empedu dan dibawa keluar melalui feses. Pektin pada apel juga berguna dalam mengendalikan gula darah.

Rujak Apel Koktail


Untuk 10 porsi (1 porsi = 238 kalori)

Bahan:
500 gram apel, potong dadu
300 gram nanas, potong dadu
300 gram pir, potong dadu
1 sdm air jeruk nipis/lemon
es batu

Bahan kuah:

1,5 liter air
5 buah cabai merah dan
1 sdt terasi, dihaluskan
1,5 sdm garam
250 gram gula merah
200 gram gula pasir
100 ml air asam

Cara membuat:

Rebus bahan kuah hingga mendidih. Angkat.

Masukkan buah yang telah dipotong serta air jeruk nipis. Biarkan dingin. Simpan di lemari es.
Hidangkan dengan es batu.


Crepe Isi Apel Goreng
Untuk 10 porsi (1 porsi =110 kalori)

Bahan crepe:
100 gram tepung terigu
1 butir telur ayam
250 ml susu
1 sdm margarin, dilelehkan

Bahan isi:
250 gram apel, dipotong dadu kecil
2 sdm air jeruk nipis
75 gram gula pasir
setengah sdt kayu manis bubuk

Cara membuat:

Untuk crepe: Campur tepung terigu dan telur. Aduk. Tuangi susu sedikit demi sedikit hingga habis. Sambil diaduk, masukkan margarin yang telah dilelehkan, aduk rata. Panaskan wajan teflon. Tuang adonan tipis-tipis. Sisihkan.

Campur apel, gula dan jeruk nipis. Masak di atas api. Beri kayu manis bubuk. Setelah apel lunak, angkat.
Masing-masing crepe diisi adonan isi. Lipat seperti lumpia. Goreng hingga kuning kecokelatan. Angkat.
Hidangkan.

http://www.geocities.com/breakthru21/health.html

Buah Segar Sarat Manfaat


Setiap buah memiliki kandungan gizi yang berbeda, jangankan antar jenis dalam satu jenis pun terjadi keragaman kandungan zat gizi. Tetapi pada prinsipnya semakin beragam buah yang kita konsumsi akan semakin baik, sebab semakin lengkap zat gizi dan manfaat yang dapat diperoleh bagi tubuh.

Jika menginginkan manfaat tertentu dari buah, utamakan pilihan jatuh pada buah yang sesuai dengan manfaat yang diinginkan.

Apel : Kulit apel banyak mengandung pektin (sejenis serat makanan yang mudah larut) yang bila dimakan atau dijus dengan dagingnya akan bermanfaat sebagai pembersih racun dari dalam tubuh. Kandungan vitamin C dan kalium pada apel tinggi tetapi kadar gula buahnya rendah, sehinga cocok bagi yang sedang berdiet, diabetes dan penderita gejala darah tinggi. Khasiat apel lainnya adalah dapat meminimalkan gangguan pencernaan dan mual pada saat hamil.

http://www.hanyawanita.com/clickwok/news/news18.htm

Pentingnya Sebutir Apel Setiap Hari

Apel punya banyak manfaat. Jumlah kandungan gizi dan mineralnya memang tinggi. Selain mampu mencegah penyakit degeneratif, seperti kanker, diabetes melitus, dan penyakit jantung, buah ini mampu membunuh virus infeksi.

An apple a day keeps the doctor away, itulah ungkapan yang Bering kita dengar tentang buah apel. Ungkapan tersebut bukan tanpa bukti. Karena banyak penyakit yang dapat dicegah, apel dinobatkan sebagai dokter alarm bagi penduduk dunia.

Tidak ada seorang pun yang mengetahui dengan tepat kapan orang mulai mengonsumsi apel. Penemuan fosil awl di sebuah danau purba di Swiss sexing dijadikan patokan bahwa apel sudah dikenal sejak berabad-abad yang lampau.

Pada tahun-300 SM orang Jerman keno sudah menanam apeL Demikian juga dengan tentara-tentara Romawi. Berkat invasi Romawi ke berbagai negara, tanaman apel bisa tersebar ke seluruh penjuru Eropa. Dari Eropa, apel masuk ke Amerika dibawa oleh para kolonis.

Varietas yang dikembangkan di Indonesia umumnya didatangkan dari Eropa dan Australia melalui Cina pada tahun 1900-an. Di Indonesia, tanaman ini tumbuh di daerah berketinggian 700-1.200 meter dari permukaan laut.

Walaupun ape] (Males sylvesfris) bukan tanaman ash Indonesia, buahnya sangat digemari oleh masyarakat. Ini dapat kita lihat dari mudahnya mendapatkan buah ini, baik yang dijual oleh pedagang keliling, pedagang kaki lima, pasar tradisional, maupun pasar swalayan.

Jenis apel yang digemari umumnya adalah apel impor yang berwarna merah tua mengilap, mengalahkan apel lokal yang umumnya berwarna hijau. Keunggulan lain apel impor adalah ukurannya seragam, rasanya manis, teksturnya renyah, serta kulitnya mulus tanpa bercak cokelat.

Apel umumnya dikonsumsi sebagai buah segar. Komponen penting pada buah apel adalah pektin, yaitu sekitar 24 persen. Pektin tersebut akan membentuk gel bila ditambah gula pada kisaran pH tertentu. Pektin memegang peran penting dalam pembuatan jus (sari buah), jeli, selai, dan dodol.

Selain itu, apel juga dapat diolah menjadi keripik dan cuka (vinegar). Apel yang diolah umumnya merupakan buah berukuran kecil (tidak masuk grade) atau buah hasil penjarangan.

Karoten dan Pektin

Makan sebutir apel sehari bukan hanya menjadi sehat dan jauh dari dokter, tetapi juga cantik, dengan kulit yang halus serta tubuh langsing. Khasiat tersebut didasarkan pada tingginya kadar zat gizi yang terdapat dalam sebuah apel, terutama vitamin dan mineral.

Kandungan zat-zat gizi dalam 100 gram buah apel adalah: 58 kkal energi; 4 g lemak; 3 g protein; 14,9 karbohidrat; 900 IU vitamin A; 7 mg tiamin; 3 mg riboflavin; 2 mg niacin; 5 mg vitamin C; 0,04 mg vitamin B1; 0,04 mg vitamin B2; 6 mg kalsium; 3 mg zat besi; 10 mg fosfor; clan 130 mg potasium (kalium).

Di samping zat-zat gizi tersebut di atas, rahasia apel sebagai pencegahan penyakit terletak pada kandungan karoten dan pektuuiya. Karoten memiliki aktivitas sebagai vitamin A dan juga antioksidan yang berguna untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab berbagai penyakit degeneratif. Pektin merupakan salah satu tipe serat pangan yang bersifat larut dalam air. Karena merupakan serat yang berbentuk gel, pektin dapat memperbaiki otot pencernaan clan mendorong sisa makanan pada saluran pembuangan.

Pektin juga dikenal sebagai antikolesterol karena dapat mengikat asam empedu yang merupakan hasil akhir metabolisme kolesterol. Makin banyak asam empedu yang berikatan dengan pektin dan terbuang ke luar tubuh, makin banyak kolesterol yang dimetabolisme, sehingua pada akhirnya kolesterol menurun jumlahnya. Selain itu, pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus, memperlunak feses, serta mengikat dan menghilangkan racun dari usus.

Buah apel mempunyai indeks glikemik (indikator kecepatan peningkatan gula darah) yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa kadar gala yang terdapat secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah. Apel juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehingga tidak berlebihan. Karena itu, konsumsi apel secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah serta menurunkan tekanan dan kolesterol darah.

Khasiat buah apel bagi kesehatan sangat terkait dengan zat-zat gizi maupun nongizi yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian, apel layak disebut sebagai dokter alami.

Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa apel sangat besar manfaatnya dalam hal (1) menurunkan kolesterol darah, (2) menurunkan tekanan darah, (3) menstabilkan gula darah, (4) meningkatkan high density lipoprotein (HDL = kolesterol baik), (5) membunuh virus infeksi, (6) mengurangi selera makan, (7) memperlancar pencernaan, (8) mempertahankan kesehatan saraf, (9) agen antikanker, dan (10) menjaga kesehatan jantung.

Kaya Fitokimia

Selain memilila senyawa kimia yang bergizi, apel juga mengandung zat nirgizi atau senyawa fltokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan. Apel mengandung senyawa fitokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan. Apel mengandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar, salah satunya adalah flavonoid, yang besarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti varietas, pemanenan, penyimpanan, dan pengolahan apel.

Falovonoid termasuk ke dalam senyawa polifenol, yang tidak secara rata terdistribusi dalam jaringan tanaman. Konsentrasi fitokimia berbeda nyata antara kulit dan daging apel.

Senyawa fitokimia antioksidan merupakan pencegah radikal bebas penyebab kerusakan pada sel-sel tubuh. Senyawa antioksidan dalam apel terdiri dari:
quercetin-3-galactoside, quercetin3-glucoside, quercetin-3-rhamnoside, catechin, epicatechin, pricyanidin, cyanidin-3-galactoside, coumaric acid, chlorogenic acid, gallie acid, dan phloridzin (Boyer dan Liu, 2004).

Konsentrasi rata-rata senyawa fitokimia tersebut per 100 gram buah adalah: quercetin giycosidPs 13,2 mg; procyanidin 9,35 mg; chlorogenic acid 9,02 mg; epicatechin 8,65 mg; dan phloretinn glycosides 5,59 mg (Lee et al., 2003). Pengolahan apel menjadi berbagai produk dapat mengurangi kadar senyawa fitokimia tersebut.

Senyawa fitokimia yang biasa dijumpai pada kulit apel terdiri dari procyanidins, catechin, epieatechirt, chlorogenic acid, phloridzin, dan quercetin conjugates. Daging buah apel juga mengandung senyawa-senyawa tersebut, tetapi dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan pada kulit apel. Quersetin secara eksklusif terdapat dalam kulit apel. Sementara konsentrasi chtoro-genic acid cenderung lebih tinggi pada daging buah,dibandingkan pada kulit buah apel.

Procyanidins, epicatechin, dan catechin, memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dan dapat mencegah oksidasi low density lipoprotein (LDL = kolesterol jahat); sehingga mencegah terbentuknya radikal bebas (Laranjinha, 2003). Catechin dapat mencegah pembentukan tumor usus dan menunda serangan tumor (Ebeler et al, 2002). Sawa et aL (1999) menemukan bahwa chlorogenic acid memiliki aktivitas pemecahan alkyl peroxyl radical (ROO) yang sangat tinggi. Karena ROO dapat meningkatkan pembentukan tumor dan bersifat karsinogenik, kehadiran chiorogenic acid sangat penting untuk memberikan efek perlindungan terhadap kanker.

Quercetin merupakan antioksidan kuat, dan memiliki efek perlindungan yang potensial dalam melawan kanker dan penyakit hati (Lamson dan Brignal, 2000).
Quercetin juga dapat mengurangi oksidaso lipid dan meningkatkan glutahione (suatu antioksidan), sehingga mampu melindungi hati terhadap kerusakan oksidatif (Molina et al, 2003).

Aktivitas antioksidan total dari buah apel dengan kulitnya kira-kira sebesar 83 imol vitamin C, yang berarti bahwa aktivitas antioksidan dari 100 gram apel sebanding dengan 1.500 mg vitamin C.

Vitamin C merupakan antioksidan kuat, tetapi penelitian menunjukkan bahwa hampir semua aktivitas antioksidan pada apel berasal dari berbagai senyawa lainnya. Aktivitas antioksidan vitamin C kurang dari 0,4 persen dari total aktivitas antioksidan dalam buah apel. (Eberhardt et al, 2000).

http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?
x=Nutrition&y=cybershopping%7C0%7C0%7C6%7C37
7

An apple a day, makes the doctor away


Di negara-negara maju, seperti di Amerika dan Eropa, kalimat ini bukan saja sangat popular tetapi juga diyakini oleh masyarakatnya, bahwa dengan mengkonsumsi sebuah apel sehari seseorang akan tetap sehat. Bahkan bukan hanya sehat, jauh dari dokter, tetapi juga cantik, dengan kulit yang halus serta tubuh yang langsing.


Bagi kesehatan, buah apel mempunyai manfaat yang nyata dalam hal

(1) menurunkan kolesterol darah
(2) menurunkan tekanan darah
(3) menstabilkan gula darah
(4) meningkatkan HDL
(5) membunuh virus infeksi
(6) mengurangi nafsu makan
(7) memperlancar pencernaan
(8) mempertahankan kesehatan syaraf
(9) agen anti kanker
(10) menjaga kesehatan jantung.

Khasiat buah apel bagi kesehatan, sedemikian rupa berhubungan dengan zat-zat gizi maupun non gizi yang terkandung di dalam buah apel. Kandungan zat-zat gizi dalam 100 gram buah apel adalah sebagai berikut :

Zat Gizi / Jumlah terkandung :

Energi / 58,00 kal
Protein / 0,30 g
Lemak / 0,40 g
Karbohidrat / 14,90 g
Kalsium / 6,00 mg
Fosfor / 10,00 mg
Serat / 0,70 g
Besi / 1,30 mg
Vitamin A / 24,00 RE
Vitamin B1 / 0,04 mg
Vitamin B2 / 0,03 mg
Vitamin C / 5,00 mg
Niacin / 0,10 mg

Dibandingkan dengan jeruk, apel mengandung 50 % lebih banyak vitamin A. Vitamin ini berfungsi untuk menyembuhkan influenza dan infeksi lainnya. Khasiat lainnya menjaga mata dalam kondisi baik dan mencegah kebutaan.

Apel mempunyai kandungan vitamin C dan B yang penting untuk mempertahankan kesehatan saraf. Vitamin C penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Mineral besi (Fe) pada buah apel, meskipun kandungannya tidak tinggi tetapi mempunyai kemampuan untuk membantu penyerapan Fe dari makanan lain seperti telur dan hati. Demikian pula kalsium dalam apel, dapat membantu sistem pencernaan untuk menyerap kalsium dari makanan lain.
Di samping zat-zat gizi tersebut di atas, rahasia apel sebagai pencegahan penyakit terletak pada kandungan karoten dan pektinnya yang merupakan serat larut dalam air. Pektin merupakan salah satu tipe serat kasar yang mempunyai beberapa keuntungan, karena merupakan serat yang berbentuk gel, pectin dapat memperbaiki otot pencernaan dan mendorong sisa makanan pada saluran pembuangan. Pektin juga dikenal sebagai antikolesterol, bila berinteraksi dengan vitamin C dapat menurunkan kolesterol darah. Selain itu, pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus dan memperlunak feses serta mengikat dan menghilangkan racun dalam isi usus.

Apel juga mengandung sejumlah senyawa yang berfungsi sebagai anti kanker. Penemuan mengemukakan bahwa senyawa tersebut meliputi: ellagic, asam caffeic, klorogenik dalam jumlah 100 – 130 mg/100 g, terutama terdapat pada apel segar.

Buah apel mempunyai indeks glikemik (indeks pengukuran tentang cepatnya peningkatan gula darah) yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa pergantian gula yang terdapat secara alami pada apel tidak akan memacu kecepatan naiknya gula darah. Apel juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, sehingga tidak berlebihan. Bila dilakukan secara teratur dapat menjaga keseimbangan gula darah, selain itu apel juga dapat menurunkan tekanan dan kolesterol darah.

Referensi : (1)

Dra. Emma S. Wirakusumah, M.Sc., 1995. Buah dan sayur untuk terapi. Penebar Swadaya, Jakarta. (2) Arcole Margatan, 2001. Banyak Makanan Berkhasiat Obat. CV Aneka, Solo. (3) Dr. Widjaja Kusuma, 2000. Makanan dan Jus untuk Kesehatan. Interaksara, Batam.

http://agribisnis.deptan.go.id/

Khasiat Buah Apel

SELAMA ini kita belum banyak tahu tentang khasiat buah apel, kita lebih mengenal buah apel karena kelezatannya. Padahal dalam buah apel terdapat banyak kandungan vitamin dan mineral yang lengkap.

Kandungan serat pada buah apel diketahui dapat mencegah diare dan sembelit. Dan juga dapat mengobati penyakit lever, menurunkan kolesterol darah, menurunkan tekanan darah tinggi, menetralkan gula dalam darah, mencegah kanker usus dan membunuh virus penyebab infeksi.

Selain itu buah apel juga bisa diolah menjadi cuka sari apel yang bersifat anti septik yang mampu membunuh bakteri-bakteri dalam saluran pencernaan, memperbaiki metabolisme tubuh, memperlancar aliran darah untuk mengatasi toxeemia (keracunan dalam peredaran darah) dan mencegah obesitas. Selain itu juga terdapat kandungan karotenoid (sumber vitamin A) yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh.

Cuka sari apel yang dikonsumsi setiap hari dipercaya akan memperbaiki penglihatan, pendengaran, melegakan pernafasan penderita asma. Ternyata khasiat yang terkandung dalam buah apel sangat banyak manfaatnya. Untuk itu apa salahnya kalau kita mengkonsumsinya setiap hari.(bbsb)

http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Canda&id=68966

Buah Ajaib Pencegah Tumor Bernama Apel


An apple a day helps keep bowel cancer at bay, mungkin kata-kata ini tidak asing lagi bagi kita. Kata mutiara ini selalu mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan.

Para ahli menemukan bahwa senyawa kimia dalam buah apel yang dikenal dengan nama procianidins dapat menghentikan pertumbuhan kanker.

Percobaan ini dilakukan terhadap tikus yang diinjeksi dengan sejenis zat pemicu kanker usus. Setelah enam minggu diberi makanan diet air dan apel procianidins ditemukan bahwa angka pertumbuhan zat pemicu kanker usus dapat ditekan hingga setengahnya.

Pimpinan penelitian, Dr Francis Raul, yang berasal dari Strasbourg, mengatakan bahwa, "Penelitian kami menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi seluruh bagian apel termasuk kulit, dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap kanker.

http://astaga.com/hidup-gaya/index.php?cat=16&id=90793

Khasiat Apel

AKHIR-akhir ini kita akan banyak menjumpai buah apel di mana pun. Tak hanya apel dari Malang, tapi juga akan dijumpai apel impor. Ternya-ta, buah yang semakin memasyarakat ini banyak khasiatnya.

Jika masyarakat Timur (Eastern) memiliki durian sebagai buah unggulan, maka masyarakat Barat (Western) memiliki apel. Orang Barat sering memakai apel sebagai paradigma bagi buah yang menarik.

Diperkirakan ada tujuh ribu jenis buah apel yang tumbuh di dunia, tapi hanya ada beberapa macam yang ada di pasaran di Indonesia, seperti apel Kampung, apel Australia, apel Manalagi, apel Amerika.

Bentuk, ukuran, warna, rasa serta tekstur masing-masing jenis apel memang beragam. Tapi dalam hal gizi tidak jauh berbeda. Adanya kalium/potasium serta pektin yang tinggi dalam apel, menjadikan buah ini sangat bermanfaat untuk mencegah stroke, serta mengurangi kadar gula dan kolesterol darah. Satu hal yang bermanfaat bagi penderita kencing manis serta jantung koroner.

Rasa

Apel umumnya berbentuk bulat, dengan cekungan pada pangkal pucuknya. Daging apel berwarna putih, renyah dan berair dengan rasa manis atau asam. Daging buah ini dilindungi oleh kulit tipis yang umumnya mengkilap. Bila daging ini dikerat keluarlah aroma yang harum dan segar. Namun ada beberapa varietas apel, aroma itu terasa sangat tajam.

Citarasa, aroma, maupun tekstur, sebenarnya dihasilkan dari kurang lebih 230 komponen kimia. Termasuk pula beragam asam seperti asam asetat, format serta 20 jenis asam lain. Selain itu ada kandungan alkohol berkisar 30 - 40 jenis, ester seperti etil asetat sekira 100 jenis, karbonil seperti formaldehid dan asetaldehid, serta banyak lagi.

Kalium dan stroke

Kandungan zat gizi yang menonjol pada apel adalah kalium, khususnya pada apel merah, serta pektin dan selulosa. Kalium merupakan mineral yang berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat gizi ke sel-sel, mengendalikan keseimbangan cairan dalam jaringan dan sel tubuh, serta membantu mengatur tekanan darah.

Penelitian yang dilakukan oleh pakar dari Universitas California di San Diego, Amerika Serikat, menunjukkan, satu porsi buah yang banyak mengandung kalium dalam sehari, mampu menurunkan risiko terkena stroke (serangan otak) hingga 40%.

Riset tersebut diterapkan pada sekira 800 pria dan wanita yang berumur 50 tahun keatas, yaitu usia risiko tinggi untuk terkena serangan otak. Ternyata, konsumsi kalium konsentrasi tinggi lewat makanan bisa mengurangi tekanan darah, sehingga peluang terjadinya stroke menurun.

Apel terutama yang berwarna merah, tergolong memiliki kandungan kalium cukup tinggi kalium. Setiap 100 gram bagian apel merah yang dapat dimakan terdapat kandungan sekira 203 mg kalium.

Memang masih lebih rendah bila dibandingkan dengan kalium yang ada di dalam pisang (435 mg), alpukat (278 mg), duku (232 mg) dan pepaya (221 mg). Akan tetapi masih lebih tinggi dibandingkan kandungan kalium pada sawo manila (181 mg), jeruk (162 mg), belimbing (130 mg), nenas (125 mg) dan anggur (111 mg). Karenanya, apel dianggap salah satu buah yang potensial dalam menurunkan risiko serangan otak.

Dietary fiber

Apel mengandung serat dalam jumlah banyak. Selulosa, adalah serat yang tidak larut (dalam air) yang berada pada kulit apel. Sedangkan, pektin adalah tipe serat larut yang banyak dijumpai pada daging buah apel.

Serat tak larut, khususnya selulosa selain beberapa hemiselulosa dan lignin, dapat mempercepat perjalanan sisa makanan melintasi saluran percerna. Sementara serat larut dapat menimbulkan efek sebaliknya, memperlambat 'lalu lintas' sisa makanan.

Kedua bentuk serat ini sebenarnya sama-sama memunyai kekuatan mencuci perut. Kedua jenis serat dapat menyerap air dan membuat tinja lebih besar. Maka, jangan heran jika penderita konstipasi (sulit buang air besar), konsumsi apel utuh alias beserta kulitnya sangat dianjurkan.

Pengontrol kolesterol

Serat larut, yaitu pektin dan gum, membentuk gel dalam usus. Akibatnya, waktu yang dibutuhkan sisa makanan untuk bergerak dari mulut anus jadi lebih lama. Hal ini membuat orang yang bersangkutan akan merasa kenyang lebih lama. Itu sebabnya, bagi yang sedang menjalani program melangsingkan tubuh, apel dapat dijadikan sebagai penggati makanan energi, seperti kue yang berlemak atau manis.

Selain itu, serat larut mampu mengikat berbagai zat, termasuk kolesterol, dan mengurangi penyerapannya dari saluran usus. Bentuk serat ini dapat menurunkan tingkat kolesterol darah.

Hasil penelitian memperlihatkan, pektin apel dapat mengurangi kandungan kolesterol LDL sebanyak 10%. Kolesterol LDL merupakan penyebab penyakit jantung dan stroke. Selain menurunkan LDL, apel tidak mengurangi kolesterol HDL atau kolesterol 'baik'. Sehingga apel diperkirakan mampu memperkecil risiko penyakit jantung hingga 20%.

Serat larut pun ternyata mampu memperlambat masuknya glukosa dari pencernaan karbohidrat ke aliran darah. Hal ini sangat bermanfaat untuk mengontrol penyakit kencing manis.

Kesegaran apel

Untuk memperoleh manfaat yang maksimal dari apel maka bentuk sediaan harus diperhatikan. Apel segar umumnya lebih baik dibandingkan dengan hasil olahan menjadi sari buah maupun sirup.

Riset yang dilakukan beberapa ahli menunjukkan, pemberian apel dengan berbagai macam bentuk sediaan pada orang normal, menghasilkan respon yang berbeda terhadap konsentrasi gula darah maupun insulin. Sedangkan konsumsi apel segar utuh hanya menaikkan sedikit insulin serum, dibandingkan bubur apel. Struktur serat pada bubur apel sudah rusak.

Jadi, apel segar, khususnya pada penderita kencing manis, lebih bermanfaat dibandingkan apel olahan. Kandungan serat larut yang tinggi dan energi yang rendah, serta rasa asam manis yang bervariasi membuat apel cocok sebagai pilihan makanan kecil selain sebagai pencuci mulut yang baik.

Rasa renyah apel dapat membantu melepaskan bahan-bahan yang lengket di gigi, misalnya gula, sekaligus memacu pengeluaran air liur, sehingga mampu membersihkan gigi. "A. Untuk apel."***

Dr.Ir. Yusep Ikrawan, MSc.,

Dosen Jurusan Teknologi Pangan, FT Unpas.

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/18/cakrawala/lainnya05.htm


Manfaat Apel

Apel... Semua pada tau kan buah apel ?
Tapi tau nggak kalo ternyata buah apel tuh banyak buanget manfaatnya..

Buah apel ini mengandung kalium, natrium, kalori (dalam ukuran rendah) dan kandungan vitamin C yang tinggi. Jadi ga heran kalo buah apel sangat dianjurkan untuk dikonsumsi baik untuk orang tua maupun yang masih muda..

Apel dinilai mampu menurunkan risiko kanker paru-paru dan kanker usus, karena didalam apel terdapat zat flavanoid yang dinilai dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas atau molekul tidak stabil yang timbul karena proses kimia normal tubuh dan pengaruh lingkungan lain (misalnya polusi udara), dan zat inilah yang kemudian melindungi kerusakan sel paru-paru karena polusi tadi.

Bagi yang punya masalah dengan kolesterol, apel bisa menjadi salah satu solusi. Zat antioksidan yang tinggi di dalamnya dinilai efektif melawan “kolesterol jahat” atau LDL (low density lipoprotein) dalam tubuh, dan pada waktu yang sama juga membantu meningkatkan “kolesterol baik” atau HDL (high density lipoprotein).

Kandungan serat yang tinggi dalam apel menjadikan buah ini sangat baik untuk pencernaan dan dianjurkan untuk masuk dalam menu mereka yang berdiet. Kandungan serat yang tinggi tentu juga dapat menghindari muncul rasa lapar lebih cepat, faktor inilah yang membuat apel dapat membantu anda saat hendak menurunkan berat badan.

Penelitian di Cornell University menemukan bahwa apel yang masih segar mampu mencegah munculnya penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan parkinson. Diduga hal ini adalah berkat zat antioksidan di dalam apel.

Sekarang smua jadi tau kan manfaat apel ?
Jadi jangan bosen-bosen makan buah apel... Biar badan tetep sehaatttttttt :)

www.perempuan.com

Apel, Mengatasi Beragam Penyakit

“MAKANLAH apel setiap hari dan tubuh akan terhindar dari penyakit". Demikian makna peribahasa Inggris, "An apple a day keeps the doctor away". Di negara-negara maju, seperti di Amerika dan Eropa, kalimat ini bukan saja sangat populer, tapi juga diyakini masyarakatnya, dengan mengonsumsi sebutir apel sehari, seseorang akan tetap sehat. Bukan hanya penyakit ringan seperti flu dan diare yang bisa ditangkal dengan apel, tapi juga kanker, serangan jantung dan stroke. Luar biasa bukan?

Di dalam buah 'meja' ini terkandung banyak sekali zat yang bersifat mencegah atau menyembuhkan sejumlah penyakit. Tak heran, di berbagai negara maju, termasuk Amerika Serikat diproduksi obat yang disebut 'pil apel'.

Menurut para ilmuwan, salah satu kandungan zat dalam buah apel mampu mengatasi insomnia. Christoph Hufeland, pakar obat-obatan alamiah, senantiasa menganjurkan pasien insomnia rajin makan apel. Banyak bukti, para penderita insomnia bisa tidur nyenyak setelah mengonsumsi apel. Hal ini dimungkinkan karena dalam buah apel terdapat mineral magnesium plus kalsium yang berkhasiat sebagai obat penenang alami. Dampaknya memang sangat positif, sebab selagi kita tidur, tubuh secara otomatis akan mereparasi seluruh sel yang telah aus, rusak atau yang mati, sehingga peredaran darah lancar dan tubuh menjadi kuat kembali.

Peneliti dari Amerika, Prof.Dr. Ancel Keys mengatakan, zat yang terkandung dalam apel mampu mengatur pembagian gula darah dalam tubuh, sehingga orang dapat tidur nyenyak setelah memakannya. Peneliti lain, Dr. Jeffry S. Hyams berpendapat, zat yang terkandung dalam apel mengatur perkembangan bakteri dalam usus, sehingga peredaran darah menjadi lancar dan pertahanan tubuh menjadi kuat.

Sementara Prof. Josef Jagic dari Wina berpendapat, zat yang terkandung dalam apel mampu melarutkan garam dan air yang berlebihan di dalam tubuh. Menurutnya, apel sangat cocok untuk pasien tekanan darah tinggi dan dapat mencegah sakit jantung.

Sumber gizi dan obat

Pemahaman mengenai apel sebagai 'obat' sudah dikenal masyarakat sejak zaman baheula. Hipocrates, seorang dokter dari Yunani pada 460-377 SM, menganjurkan orang yang jantungnya lemah, usus dan ginjalnya bermasalah, supaya rajin makan apel. Para peneliti berpendapat, yang bertanggung jawab terhadap efek menyehatkan dari apel tidak lain adalah antioksidan.

Para dokter dan ahli farmasi sepakat, dalam apel, selain terkandung vitamin juga terdapat zat pektin (serat alami) yang bersifat melindungi tubuh dari infeksi. Pektin adalah senyawa polisaccharida yang bisa larut dalam air dan membentuk cairan kental (jelly) yang disebut mucilage/mucilagines. Cairan ini dapat berfungsi sebagai pelindung yang melapisi selaput lendir lambung dan usus. Dinding lambung dan usus akan terlindungi bila terdapat luka, kuman atau toksin. Pektin juga dikenal sebagai antikolesterol. Bila berinteraksi dengan vitamin C dapat menurunkan kolesterol darah.

Selain itu, pektin juga dapat menyerap kelebihan air dalam usus dan memperlunak feses, serta mengikat dan menghilangkan racun dalam isi usus. Karena itu, secara tidak langsung, apel bisa juga untuk mengobati penyakit mag, lambung dan diare.

Manfaat lainnya, memperlambat reasorpsi dan menyerap lemak serta gula yang muncul setelah mengonsumsi karbohidrat. Karena penyerapan lemak itulah kadar kolesterol turun, penyakit darah tinggi pun dengan sendirinya diredam. Di samping itu buah apel hampir tanpa lemak dan kolesterol, sehingga cocok dimasukkan sebagai menu diet. Keluhan seperti sembelit pada orang diet tidak akan terjadi bila orang tersebut memasukan apel sebagai bagian dari menunya.

Jenis dan khasiat

Di Indonesia beredar berbagai jenis apel. Ada apel impor, ada apel lokal. Namun, dari sekian banyak apel, hanya ada satu jenis apel yang diyakini memiliki khasiat obat. Yaitu jenis apel romebeauty yang berwarna hijau dengan semburat merah. Apel jenis ini biasa dikenal dengan nama apel Malang. Rasanya memang lebih masam dibandingkan apel jenis lainnya.

Apel Malang banyak mengandung vitamin seperti vitamin A, B dan C serta mineral seperti belerang, zat besi, klor, fosfor, kalsium, magnesium, natrium, potassium dan silikon. Buah ini bisa digunakan untuk obat batuk, penghancur batu ginjal, melancarkan pencernaan, membersihkan tubuh dari racun dan mengobati peradangan di dalam tubuh.

Apel mengandung 50% lebih banyak vitamin A dibandingkan jeruk. Vitamin ini berfungsi untuk menyembuhkan influenza dan infeksi lainnya. Khasiat lainnya menjaga mata dalam kondisi baik dan mencegah kebutaan.

Apel memiliki kandungan vitamin C dan B yang penting untuk mempertahankan kesehatan saraf. Vitamin C juga merupakan antioksidan dan berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh juga penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Pada tahun 1978, Konowalchuck memublikasikan artikel berjudul Antiviral Effect of Apple Beverages.

Ia menulis, sari buah apel sangat baik diminum untuk melawan berbagai serangan infeksi virus. Dalam buku lain, Natural Remedies, dosis apel yang bisa melindungi tubuh dari virus adalah tiga kali sehari satu buah atau segelas jus apel.

Menurut penelitian US Apple Association pada tahun 1992, diberitakan apel mengandung boron yang membantu tubuh wanita mempertahankan kadar estrogen pada saat menopause. Gangguan penyakit pada saat menopause, seperti ancaman penyakit jantung dan kekeroposan tulang karena berkurangnya hormon estrogen, bisa dicegah dengan boron yang terkandung dalam apel.

Penelitian lain mengungkapkan, apel kaya akan serat, fitokimia dan flavonoid. Bahkan menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, apel paling banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan lain. Zat ini, menurut laporan tersebut, mampu menurunkan risiko terkena penyakit kanker paru-paru sampai 50%. Fakta ini didukung sebuah penelitian lain di Welsh, Inggris yang menunjukkan konsumsi buah apel secara teratur akan membuat paru-paru berfungsi lebih baik.

Selain itu, ada kabar baik untuk kaum pria, hasil penelitian Mayo Clinic, Rochester di Amerika Serikat yang dimuat dalam jurnal Carcinogenesis pada tahun 2001 membuktikan, kuersetin (quacertin), sejenis flavonoid yang terkandung dalam apel dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat. Kuersetin adalah salah satu zat aktif kelas flavonoid yang secara biologis amat kuat. Bila vitamin C memiliki aktivitas antioksidan 1, maka kuersetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7.

Fitokimia di dalam apel dapat berfungsi sebagai antioksidan yang melawan kolesterol 'jahat' (Low Density Lipoprotein/LDL) yang potensial menyumbat pembuluh darah. Antioksidan ini dapat mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol 'baik' (High Density Lipoprotein/HDL) yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung, pembuluh darah dan stroke.

Secara spesifik pada sebuah penelitian awal, terbukti dalam apel ditemukan asam D-glucaric yang bermanfaat mengatur kadar kolesterol. Jenis asam ini mampu mengurangi kolesterol 'jahat' hingga 35%.

Penelitian di Cornell University, AS membuktikan zat fitokimia yang terdapat pada apel bermanfaat menghambat pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43%. Fitokimia lain pada apel yang memiliki aktivitas antikanker adalah asam elagat, asam kafeat, asam klorogenat dan glutation (glutathione). Asam elagat berperan sebagai "obat" antikanker generasi baru, dengan aksi utama melindungi kromosom dari kerusakan dan menghambat aksi dari banyak karsinogen (bahan pencetus kanker), seperti asap rokok (dikenal secara kolektif sebagai polycylic aromatic hydrocarbons dan bahan-bahan kimia beracun seperti benzopyrene). Sementara glutation adalah bahan antikanker penting yang menangkal efek racun dari logam berat, seperti timah hitam. Zat tersebut juga dapat mengeliminasi pestisida dan bahan pelarut.

Selain yang diterangkan di depan, banyak yang meyakini, makan buah apel membuat keringat lebih wangi. Di samping kandungan zat-zat yang telah disebutkan di atas, apel juga mengandung tannin berkonsentrasi tinggi. Tannin, seperti ditulis jurnal American Dental Association pada tahun 1998, mengandung zat yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi yang disebabkan tumpukan plak. Tidak hanya itu, tannin juga berfungsi mencegah infeksi saluran kencing dan menurunkan risiko penyakit jantung. Nah, tunggu apalagi? Rajinlah mengunyah apel dalam waktu luang Anda.***

Kabelan Kunia,

Staf KPP Bioteknologi ITB. Peminat masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat.

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0904/23/cakrawala/utama02.htm

Menikmati Manfaat Apel


Di antara sekian macam buah, bisa jadi apel menjadi salah satu buah yang banyak digemari.

Rasanya yang menyegarkan dan mudah diperoleh membuat buah ini akrab di lidah siapapun, baik tua maupun muda.

Namun, siapa yang menyangka di balik semua itu, buah yang menjadi sumber inspirasi bagi Isaac Newton saat menciptakan hukum gravitasi ini menyimpan beragam manfaat bagi manusia.

Kandungan kalium, natrium, kalori (dalam ukuran rendah) dan kandungan vitamin C yang tinggi menjadi alasan yang cukup kuat sehingga mengonsumsi buah ini sangat dianjurkan. Adapun manfaat apel lainnya adalah:

1. Apel dinilai mampu menurunkan risiko kanker paru-paru dan kanker usus berkat zat flavonoid yang terkandung didalam nya. Flavanoid dinilai dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas atau molekul tidak stabil yang timbul karena proses kimia normal tubuh dan pengaruh lingkungan lain (misalnya polusi udara), zat inilah yang kemudian melindungi kerusakan sel paru-paru karena polusi tadi.

2. Bagi yang tengah bermasalah dengan kolesterol, apel bisa menjadi salah satu solusi. Zat antioksidan yang tinggi di dalamnya dinilai efektif melawan “kolesterol jahat” atau LDL (low density lipoprotein) dalam tubuh, dan pada waktu yang sama juga membantu meningkatkan “kolesterol baik” atau HDL (high density lipoprotein). Antioksidan adalah zat pencegah radikal bebas yang menimbulkan kerusakan pada sel-sel tubuh.

3. Kandungan serat yang tinggi dalam apel menjadikan buah ini sangat baik untuk pencernaan dan dianjurkan untuk masuk dalam menu mereka yang berdiet. Kandungan serat yang tinggi tentu juga dapat menghindari muncul rasa lapar lebih cepat, faktor inilah yang membuat apel dapat membantu Anda saat hendak menurunkan berat badan.

4. Penelitian di Cornell University menemukan bahwa apel yang masih segar mampu mencegah munculnya penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan parkinson. Diduga hal ini adalah berkat zat antioksidan di dalam apel.

Dengan menilik beberapa manfaat apel tadi maka tak berlebihan bukan jika muncul ungkapan “an apple a day keeps the doctor away”?

(idionline/KCM)

http://www.keluargasehat.com/tipsisi.php?news_id=752

Di Balik Rasa Alpukat yang Legit Khasiatnya Selangit

By Aris Solikhah

Memang legit, lunak dan ehm gurih. Apalagi ditambah susu, kelapa dan es wuih lebih nikmat lagi. Alpukat adalah buah yang dibilang unik. Berbeda dengan buah lain, alpukat mengandung lemak yang lumayan tinggi yakni 6,50 – 25,18 gram per 100 gram daging buah.


Lemak yang terdapat dalam alpukat sebagian besar (63%) merupakan asam lemak tak jenuh tunggal yang lebih dibutuhkan oleh tubuh manusia. Selain itu, menurut Irmanida Batubara, SSi., MSi, Staf Pengajar Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan IPA, IPB, metabolit sekunder yang ditemukan dalam daging buah alpukat antara lain tannin, glutation, lesitin, saponin, alkaloid, dan flavonoid. Lebih lengkapnya lihat Tabel 1.


Tabel 1. Nilai nutrisi daging buah alpukat per 100 gram porsi makanan

Kandungan

Jumlah

Energi

85 – 233 kal

Air

67,49 g -84,3 g

Protein

0,27 – 1,7 g

Lemak

6,50 – 25,18 g

Karbohidrat

5,56 g – 8 g

Abu

0,70g – 1,4 g

Vitamin A

0,13 – 0,51 mg

Vitamin B1

0,025 mg – 0,12 mg

Vitamin B2

0,13 – 0,23 mg

Vitamin B3

0,79 – 2,16 mg

Vitamin B6

0,45 mg

Vitamin C

2,3 – 37 mg

Vitamin D

0,01 mg

Vitamin E

3 mg

Vitamin K

0,008 mg

Kalsium

10 mg

Besi

0,9 mg

Fosforus

20 mg

Kalium

604 mg

Natrium

4 mg

Serat

1,6 g

Alpukat berasal dari bagian tropis Benua Amerika yang kemudian pada abad ke-19 menyebar ke seluruh bagian tropis dan subtropis bumi. Alpukat tumbuh baik di lingkungan dengan suhu sekitar 25 – 300C pada siang hari dan 15 – 200C pada malam hari. Pohon alpukat hanya memerlukan syarat-syarat yang moderat dalam hal kebasahan. Bahkan di Indonesia bagian timur di mana curah hujan hanya sekitar 500 mm/tahun, pohon alpukat masih dapat tumbuh.


Berbagai bagaian tanaman alpukat dapat dimanfaatkan untuk kesehatan dan kecantikan. Untuk kesehatan, daging buahnya dapat dimanfaatkan untuk sariawan, menurunkan kadar kolesterol (LDL). Alpukat bermanfaat untuk mengobati luka bernanah.

Lemak pada alpukat bersifat antioksidan yang sangat berguna untuk mencegah kerusakan arteri akibat keganasan kolesterol LDL. Karena rasio kalium-natriumnya lebih besar dari 5:1, maka alpukat dapat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kandungan serat dan glutationnya membantu sistem pencernaan dan membuang sisa pencernaan yang beracun.


Daging buah lapukat ini, baik dikonsumsi oleh penderita HIV/AIDS. Karena kandungan lemaknya yang tinggi berfungsi sebagai sumber energi yang sangat dibutuhkan tubuh, serta kandungan glutationnya dapat meningkatkan kekebalan tubuh.


Bagi penderita diabetes, daging alpukat mampu melindungi fungsi hati akibat hepatitis (Hep C Connection, 2001). Vitamin E yang terkandung dalam buah alpukat akan bertindak sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel dari radikal bebas.


Biji alpukat bisa mengobati sakit gigi dan kencing manis. Daunnya yang berbentuk bulat telur memanjang pun juga sangat berkhasiat. Terutama untuk memperlancar kencing, mengobati kencing batu, batu ginjal, darah tinggi, sakit kepala, nyeri syaraf, nyeri lambung, saluran pernafasan membengkak, sakit punggung, sakit perut, disentri, dan menstruasi tidak teratur. Kulit kayu alpukat bisa mengiobati penyakit eksim.


Alpukat juga banyak digunakan untuk perawatan kecantikan.

Daging buahnya yang penuh vitamin E dapat dijadikan pelembut, penghalus kulit, pembersih muka, penghitam rambut dan pendingin mata. Sementara kulit bagian dalam buah alpukat mengandung senyawa humektan yang dapat menahan kelembapan.


Luar biasa bukan, khasiat si alpukat ini. Bila Anda berkeinginan menanam alpukat lebih baik jangan menanam bijinya, sebab lama sekali baru berbuah. Untuk mendapatkan buah yang memuaskan, dianjurkan menggunakan pohon-pohon hasil okulasi. Pohon-pohon muda ini banyak dijual di kebun tanaman. Anda tertarik, segeralah menanam alpukat maka Anda telah berinvestasi buat masa depan.


http://www.pustakatani.org/HasilPenelitian/

tabid/55/ctl/ArticleView/mid/375/articleId/148/

DiBalikRasaAlpukatyangLegitKhasiatnyaSelangit.aspx