Tuesday, February 27, 2007

Alpukat, Baik untuk Hati


Peneliti di Jepang menemukan bahwa alpukat mengandung zat yang dapat mengurangi kerusakan hati. Penemuan dapat mengarah pada pengembangan obat baru untuk mengobati penyakit hati, kata peneliti. Mereka mengkajikan temuan ini pada 2000 International Chemical Congress of Pacific Basin Societies.

Untuk menilai kemampuan makanan dalam melindungi hati dari kerusakan, peneliti memberikan 22 jenis buah-buahan kepada sekelompok tikus yang mengalami kerusakan hati akibat galaktosamin, racun hati yang kuat. Seperti yang terukur dari kadar enzim hati khusus, alpukat terlihat paling baik di antara buah-buahan ini dalam memperlambat kerusakan hati. Ini menurut peneliti utama, Hirokazu Kawagishi, Ph.D., dan Kimio Sugiyama, Ph.D., profesor di Shizuoka University di Shizuoka, Jepang. "Selain bergizi dan enak rasanya, alpukat terlihat memperbaiki kesehatan hati," kata Kawagishi. "Sebaiknya orang makan alpukat lebih banyak."

Lima senyawa tampak aktif dalam mengurangi kerusakan hati. Masing-masing diuji pada tikus dengan kerusakan hati yang dilakukan secara kimiawi. Kerusakan yang menyerupai dengan yang disebabkan oleh virus ini, memperlihatkan bahwa sari alpukat dapat sangat menjanjikan untuk mengobati hepatitis virus, demikian menurut peneliti.

Peneliti tidak mengetahui apakah hasil dari penelitian terhadap tikus ini juga akan memberikan perlindungan terhadap hati manusia, berapa banyak sari alpukat yang diperlukan agar memberikan dampak yang bermanfaat, atau bagaimana zat aktifnya bekerja. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan, katanya.

Penelitian tersebut memperkaya sekumpulan bukti yang semakin besar mendukung manfaat alpukat bagi kesehatan, sesuatu yang umum ditambahkan pada selada, roti lapis dan roti California. Di samping bermanfaat untuk hati, buah yang berkulit hijau ini kaya akan vitamin E dan C, mengandung banyak serat dan kalium, serta mengandung banyak folat, suatu vitamin yang membantu mengurangi kelainan persalinan pada wanita hamil. Meskipun alpukat berlemak tinggi, sebagian besar lemaknya adalah jenis lemak monounsaturated, yang terbukti mengurangi kadar kolesterol. P

enelitian tersebut dibiayai oleh Monbu-syo (Departemen Pendidikan di Jepang) dan Kagome Co. Ltd., produsen makanan dan minuman besar di Jepang. Kagome berencana mematenkan sari alpukat dan mengujinya pada manusia dalam waktu dekat, kata peneliti.

Sumber: Hep C Connection, 18 Desember 2001

No comments: