Buah alpukat tentu Anda sudah mengenalnya, tidak hanya sebagai minuman segar (juice) atau campuran es buah, tetapi juga baik untuk kecantikan dan kesehatan. Bahkan buah ini dapat menurunkan kolesterol.
Memang benar buah ini mengandung lemak yang tinggi. Tidak heran jika sering terdengar ucapan jangan kebanyakan minum alpukat, nanti kolesterolnya naik. Tentu saja ini jika dikaitkan dengan campuran es alpukat yang dicampurkan dengan susu dan gula (susu manis), namun jika hanya alpukat saja mengandung lemak tak jenuh.
Sebuah alpokat dengan ukuran sedang bisa punya kandungan 30 gram lemak. Jangan kuatir, sebenarnya sebagian besar lemak yang terkandung dalam alpokat adalah lemak tak jenuh tunggal, lemak yang bisa menurunkan kadar kolesterol.
Dalam penelitian terhadap alpokat, 45 orang sukarelawan telah mengkonsumsi alpukat setiap hari selama seminggu dan kolesterol total dalam darah mengalami penurunan sebesar 17%. Kadar kolesterol 'jahat' (LDL-Low Density Lipoprotein) dan trigliserida yang selalu dihubungkan dengan penyakit jantung menurun, sedang kadar kolesterol 'baik' (HDL-High Density Lipoprotein) yang cenderung menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung meningkat. Selain itu alpukat, ternyata diketahui sangat kaya beta-sitosterol, bahan alami yang signifikan menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Manfaat lainnya dari alpukat , dengan menyisipkan lemak tak jenuh tunggal dalam diet sehari-hari bisa memberikan suatu keuntungan tersendiri. Caranya, Anda bisa saja menggantikan mentega atau krim keju dalam roti dengan alpukat yang sudah dihancurkan, atau Anda bisa saja menggantikan mayonaise dalam roti isi dengan potongan alpokat. Dengan demikian Anda tidak hanya menghemat kalori, namun juga mengurangi lemak jenuh dan meningkatkan lemak tak jenuh tunggal.
Perlu diingat sebelum Anda mencampurkan alpukat ke dalam setiap makanan, alpukat memiliki banyak kalori dengan semua lemak yang terkandung di dalamnya. Jenis lemak lainnya telah menggandakan kalori yang sama dengan jumlah karbohidrat.
Sebaiknya, Anda memilih alpukat yang baik dan matang. Karena itu, jika Anda membeli alpukat yang masih keras, letakkan alpukat ke dalam bungkusan kertas selama sehari atau dua hari, hingga masak, baru dikonsumsi.
Mencegah perubahan warna pada alpokat yang telah dibuka, gunakan plastik dan tutup serapat mungkin atau Anda juga bisa memerciki dengan sedikit air jeruk lemon dan segera masukkan ke dalam lemari es.
Memang benar buah ini mengandung lemak yang tinggi. Tidak heran jika sering terdengar ucapan jangan kebanyakan minum alpukat, nanti kolesterolnya naik. Tentu saja ini jika dikaitkan dengan campuran es alpukat yang dicampurkan dengan susu dan gula (susu manis), namun jika hanya alpukat saja mengandung lemak tak jenuh.
Sebuah alpokat dengan ukuran sedang bisa punya kandungan 30 gram lemak. Jangan kuatir, sebenarnya sebagian besar lemak yang terkandung dalam alpokat adalah lemak tak jenuh tunggal, lemak yang bisa menurunkan kadar kolesterol.
Dalam penelitian terhadap alpokat, 45 orang sukarelawan telah mengkonsumsi alpukat setiap hari selama seminggu dan kolesterol total dalam darah mengalami penurunan sebesar 17%. Kadar kolesterol 'jahat' (LDL-Low Density Lipoprotein) dan trigliserida yang selalu dihubungkan dengan penyakit jantung menurun, sedang kadar kolesterol 'baik' (HDL-High Density Lipoprotein) yang cenderung menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung meningkat. Selain itu alpukat, ternyata diketahui sangat kaya beta-sitosterol, bahan alami yang signifikan menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Manfaat lainnya dari alpukat , dengan menyisipkan lemak tak jenuh tunggal dalam diet sehari-hari bisa memberikan suatu keuntungan tersendiri. Caranya, Anda bisa saja menggantikan mentega atau krim keju dalam roti dengan alpukat yang sudah dihancurkan, atau Anda bisa saja menggantikan mayonaise dalam roti isi dengan potongan alpokat. Dengan demikian Anda tidak hanya menghemat kalori, namun juga mengurangi lemak jenuh dan meningkatkan lemak tak jenuh tunggal.
Perlu diingat sebelum Anda mencampurkan alpukat ke dalam setiap makanan, alpukat memiliki banyak kalori dengan semua lemak yang terkandung di dalamnya. Jenis lemak lainnya telah menggandakan kalori yang sama dengan jumlah karbohidrat.
Sebaiknya, Anda memilih alpukat yang baik dan matang. Karena itu, jika Anda membeli alpukat yang masih keras, letakkan alpukat ke dalam bungkusan kertas selama sehari atau dua hari, hingga masak, baru dikonsumsi.
Mencegah perubahan warna pada alpokat yang telah dibuka, gunakan plastik dan tutup serapat mungkin atau Anda juga bisa memerciki dengan sedikit air jeruk lemon dan segera masukkan ke dalam lemari es.
http://pondokrenungan.com/isi.php?table=sehat&id=6&next=0
No comments:
Post a Comment