Tuesday, March 27, 2007

Anggur Merah Juga Berkhasiat Perpanjang Usia


Manfaat anggur merah bagi kesehatan sudah sering diulas. Kini, dalam laporannya di jurnal Nature, David Sinclair, peneliti dari Harvard Medical School di Boston, Amerika Serikat, melaporkan bahwa kandungan yang membuat anggur merah dikenal sebagai minuman yang menyehatkan, juga menyimpan rahasia yang membuat mahluk hidup bisa berusia lebih panjang.

Sinclair yang melakukan penelitian bersama tim dari University of Connecticut dan Brown University di Rhode Island mendapati bahwa reveratrol yang terdapat dalam buah anggur merupakan zat yang penting untuk mempertahankan usia. Menurut Sinclair, temuan ini memungkinkan orang dapat menelan sejenis pil yang terbuat dari zat itu supaya bisa hidup lebih sehat dan panjang usia.

"Kami menemukan zat kimia yang bisa memperpanjang usia hidup setiap organisme yang kami beri zat itu. Kami berharap akan segera memahami inti molekul dari zat yang bisa menyembuhkan penyakit akibat penuaan ini, sehingga suatu saat kita dapat menaruhnya di kue yang kita makan," katanya.

Adanya molekul yang dikenal sebagai protein sejenis Sir2 atau sirtuin memang sudah dikenal oleh para ilmuwan. Molekul ini bisa ditemukan pada semua mahluk, mulai dari bakteri hingga manusia. Dalam diet kalori terbatas, molekul ini berperan memberi efek antipenuaan.

"Kami sedang mencari molekul yang bisa selalu mengaktifkan protein sirtuin," ujar Sinclair. "Ajaib, kami menemukan molekul ini terdapat pada anggur merah yang selama ini dikenal memberi manfaat bagi kesehatan."

Tahun lalu Sinclair melaporkan resveratrol memperpanjang daur hidup ragi. Kini ia sudah mencobanya pula pada lalat-lalat kecil dan ulat pemakan buah. Keduanya memiliki banyak proses biologis dasar yang sama dengan manusia. "Saat kami memberi ini pada binatang, mereka menjadi lebih sehat selalu aktif, dan masa hidupnya lebih lama," papar Sinclair.

Menurut Sinclair, lalat buah yang kecil merupakan binatang yang cukup kompleks untuk menjawab pertanyaan tentang fertilitas dan pertambahan berat badan. Pemberian diet kalori memperlihatkan binatang semisal anjing dan monyet sanggup hidup lebih panjang meski mereka lalu menjadi malas dan kehilangan kesuburan. "Tapi, lalat-lalat kecil ini bukannya kehilangan kesuburan, mereka malah menghasilkan banyak telur setiap hari," ujarnya.

Sinclair memang memiliki kepentingan pribadi atas penelitian yang ia lakukan. Saat ini ia telah mendirikan perusahaan untuk mengeksploitasi temuannya yang disebut Sirtris. Ia telah mengembangkan pula sebuah produk yang disebut Longevinex, dengan mengonsentrasikan reveratrol menjadi sebuah pil. Ia kini sedang mencoba kandungan yang ia temukan itu pada tikus, binatang yang secara biologis dianggap lebih dekat pada manusia. "Bila ini berhasil bekhasiat pada tikus, saya akan yakin akan berkhasiat juga pada manusia," katanya.

Sinclair menambahkan, nanti ia tidak akan menjual pil semata-mata untuk memperpanjang usia. "Orang sering takut usianya bertambah panjang karena khawatir akan menjadi penghuni rumah jompo. Padahal, apa yang sedang kami lakukan adalah menemukan molekul yang berpotensi meningkatkan kesehatan manusia, bukan sekedar menambah panjang usia mereka," sebutnya.

http://www.orienta.co.id/kesehatan/tipssehat/detail.php?id

=6449&PHPSESSID=4f28492330456d9c0845c51c970cf3e4

No comments: