Tuesday, March 27, 2007

Buah Anggur Segar sebagai Bahan Masakan


Buah Anggur tidak hanya dapat dimakan langsung. Anda juga dapat menikmati kesegarannya sebagai salah satu bahan untuk memasak.

ANGGUR tidak hanya terbatas sebagai sajian buah di atas meja atau di dalam lemari pendingin saja. Buah dari tanaman merambat ini juga dapat diolah menjadi salah satu bahan memasak. Rasanya tetap enak dan tidak akan mengurangi kadar vitamin yang dikandungnya.

Anggur sangat baik untuk meningkatkan energi tubuh. Mereka merupakan bahan yang sangat baik untuk ginjal dan hati, serta kaya akan senyawa yang mencegah pembentukan kanker. Anggur juga baik untuk mencegah serangan jantung, kejang otot, kelelahan, infeksi virus, dan pembentukan lubang pada gigi.

Anggur bisa dimasak menjadi beberapa masakan, di antaranya bumbu sapi lada pedas, sambal salsa mangga, halibut dengan sambal salsa anggur segar, tart anggur renyah udang pasta orzo dan salad anggur, serta masih banyak lagi yang lainnya.

Salah satu supplier yang menyediakan anggur di berbagai tempat adalah California Table Grapes Commision. Menurut Endah Dwi Ekowati dari Prisma PR untuk Grapes from California di Indonesia, anggur-anggur tersebut bisa Anda peroleh di supermarket di kota-kota besar di Indonesia. ”Makan buah anggur ternyata banyak manfaatnya, di samping itu juga bisa dimasak menjadi pelengkap bumbu masakan,” tambahnya.

Anggur yang bergizi tinggi dan kaya dengan beragam vitamin merupakan satu jenis makanan penting. Sekitar 20%–25% isinya adalah gula, yang dapat dengan cepat masuk ke dalam aliran darah. Karena itu, anggur baik untuk mereka yang banyak menggunakan kegiatan fisik dan mental. Sebab, buah ini dapat menghilangkan rasa penat dan menggempur anemia.

Banyak sekali kandungan besi dan gula di dalam buah anggur yang juga mempergiat produksi darah. Ini dapat menjadi obat bagi penderita penyakit liver, ginjal, dan sistem pencernaan. Anggur merangsang berfungsinya ginjal dan membantu mengeluarkan ampas-ampas tubuh seperti urea.

Dengan mengeluarkan air yang berlebihan dari tubuh, anggur dapat menurunkan tekanan darah. Para penderita bisul (ulcer) perut, sakit maag, radang persendian, radang usus kecil, rematik, dan mereka yang keracunan juga dianjurkan untuk mengonsumsi jus buah anggur.

Selain itu, anggur juga dapat menguatkan organ jantung, dan berfungsi untuk menyembuhkan bronkitis dan batuk. Guna lainnya adalah meningkatkan kecantikan kulit karena anggur dapat membersihkan darah.

Karena anggur meningkatkan produksi air susu, ibu yang menyusui juga dianjurkan untuk minum jus buah anggur. Sejumlah unsur kimia yang terdapat dalam buah anggur dapat mengurangi kemungkinan terjangkitnya kanker kulit.

Biji anggur juga mengandung komponen flavanoid dan antioksidan seperti vitamin E atau C seperti dalam buah dan sayuran lainnya. Jumlahnya juga sangat berpotensi untuk menyembuhkan. Berbagai khasiat yang terdapat dalam buah anggur tentu membuat Anda ingin mencobanya dalam masakan Anda. Selamat mencoba.

Menekan Pertumbuhan Sel kanker

DALAM laporan penelitian Shiuan Chen PhD dari Beckman Research Institute of The City of Hope, jus anggur ditemukan berhasil menekan pertumbuhan sel kanker. Caranya dengan mencegah sintesa hormon estrogen yang berperan besar dalam perkembangan kanker payudara.

Melalui tes laboratorium, jus anggur terbukti mampu menghentikan produksi hormon estrogen dalam sel. Penelitian ini menggunakan tikus yang ditanami sel tumor. Hasilnya menunjukkan tikus yang diberi 0,5 ml jus anggur selama lima minggu, ukuran tumornya hanya sepertiga dari tikus yang tidak diberi jus anggur.

Adapun penelitian tahun lalu menunjukkan bahwa ekstrak anggur merah (bukan anggur putih) mengandung senyawa yang sama dengan senyawa yang ada di jus anggur. Tentu dengan kegunaan sama yaitu dapat menekan pembentukan estrogen.

Anggur merah diketahui mempunyai kandungan senyawa fenol yang lebih tinggi dari anggur putih. Fenol mempunyai efek kardioprotektif (flavonoid) yang merupakan antioksidan yang sangat kuat. Flavonoid dapat mencegah oksidasi LDL 20 kali lebih kuat dari vitamin E. Senyawa tersebut terbukti mempunyai efek biologis yang sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan keping-keping sel darah, serta merangsang produksi oksidasi nitrit yang dapat melebarkan pembuluh darah dan juga menghambat pertumbuhan sel kanker.

Pada saat fermentasi anggur merah, senyawa flavonoid yang kompleks ini terurai sehingga mudah diserap tubuh ketimbang dalam bentuk buah segar. Adanya alkohol sebanyak 10% dalam anggur membuat kandungan flavonoid stabil.

Menurut penelitian Agricultural Research Service, US Department of Agriculture, persenyawaan kedua yang terkandung dalam anggur cukup menjanjikan untuk mencegah kanker. Penelitian ini dilakukan oleh Agnes Rimando dari Natural Products Utilization Research Unit, Oxford, Mississippi.

Dalam penelitian tersebut, Rimando melaporkan bahwa senyawa yang disebut pterostilbene (terro-STILL-bien) memiliki kemampuan mencegah kanker yang sama dengan yang ditemukan pada resveratrol, senyawa lain dalam buah anggur. Pterostilbene juga menunjukkan daya hambat yang kuat melawan kanker payudara dalam sel. Meski demikian, hal ini harus diteliti lebih lanjut dan diujicobakan kepada manusia.

Menarik untuk melihat pengalaman Fred Wortman dari Georgia yang telah mencoba jus anggur untuk mengobati kanker ususnya. Pengalamannya tersebut dipublikasikan di media The Independence. Ia menjelaskan, pengobatan itu dilakukan dengan minum jus anggur di pagi hari. Tidak makan apa-apa sampai siang hari. Dia meminum beberapa teguk setiap 10 sampai 15 menit sekali.

Setelah pukul 12.00 siang, makan seperti biasa. Tapi tidak makan apa-apa setelah pukul 20.00 malam. Karena makanan dapat menghilangkan zat-zat penyembuh yang terkandung dalam anggur. Ia melakukan hal ini setiap hari sampai sekitar dua minggu dalam satu bulan. Pengobatan dengan jus anggur ini dilaporkan efektif hampir 100%.

Sebelumnya, anggur merah diduga mencegah penyakit jantung koroner. Hal ini dimungkinkan karena kandungan flavonoid-nya. Di Prancis, jumlah penderita jantung koroner lebih kecil dibandingkan negara Eropa lain atau Amerika. Padahal mereka mengonsumsi lemak dan merokok lebih banyak serta kurang bergerak. Para peneliti mengaitkannya dengan kebiasaan orang Prancis yang menyukai anggur merah. (berbagai sumber/lenny handayani)

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/food/buah-anggur-segar-sebagai-bahan-masakan.html


No comments: